IDRUSDAUDGBPSGDJPYSARHKDEURCNYMYR
IDRUSDAUDGBPSGDJPYSARHKDEURCNYMYR
Surabaya- Massa Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Pusat Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Kamis (10/3/2022). Mereka membawa rangkaian tuntutan terkait karut-marut internal bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut.
Ketua PW SEMMI Jatim, Muhammad Iqbal mengatakan bahwa di dalam tubuh Bank Jatim masih banyak permasalahan dan kasus yang belum terselesaikan.
Iqbal memaparkan, mulai kasus korupsi, kredit fiktif, hingga tindakan skimming masih ada dan menjadi daftar hitam yang tidak terselesaikan.
“Bank Jatim yang menjadi BUMD milik Pemprov Jawa Timur seharusnya menjadi ikonik capaian keberhasilan Jawa timur dibidang perbankan. Tapi yang kita temui saat ini adalah keomongkosongan belaka. Kami membawa bukti atas raport merah Bank Jatim di dunia perbankan,” ujar Muhammad Iqbal. Kamis (10/3/2022).
Iqbal yang merupakan mahasiswa UNESA (Universitas Negeri Surabaya) tersebut dalam orasinya meminta agar di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Bank Jatim yang akan dilaksanakan Kamis, (17 Maret 2022) mendatang lebih teliti memilih direksi dan komisaris.
“Di RUPS nanti, saya berharap orang-orang yang dipilih menjadi direksi dan komisaris adalah orang yang punya kredibililtas dan integritas jelas, serta mendesak agar Tony Prasetyo selaku Direktur Teknologi & Operasi dan Direktur Risiko Bisnis, Rizyana Mirda, dicopot dari jabatannya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Iqbal juga mengatakan bahwa pihaknya sangat kecewa dan geram kepada Bank Jatim yang terkesan diam dan tak menggubris aksi mereka pada hari ini.
“Aksi kita pada siang ini tidak ada dari pihak Bank Jatim yang bersedia menemui satupun, Kita ndak tau, kenapa mereka memilih bungkam. Tapi yang jelas, aksi ini menjadi cerminan bahwa bobroknya Bank Jatim saat ini menjadi sorotan kami,” tambanya.
Padahal dalam aksi tersebut menurut Iqbal dan anggota demonstran lainnya, mereka hanya ingin berdialog dengan direksi dan komisaris Bank Jatim, khususnya terkait tuntutan mereka dalam perbaikan Bank Jatim kedepannya.
“Kami hanya ingin berdialog dengan salah satu direksi atau komisaris, bukan orang-orang yang tidak punya wewenang dan jabatan strategis di Bank Jatim, apalagi hanya bagian bidang saja,” tambah Iqbal.
Atas kekecewaan tersebut, massa unjuk rasa yang dipandu langsung oleh Ketua SEMMI Cab. Surabaya, Achmad Donny, melakukan protes dengan membakar ban bekas mobil.
Kegiatan orasi unjuk rasa sempat terhenti sejenak saat massa memberikan waktu untuk direksi dan komisari keluar guna berdialog dengan massa, namun setelah ditunggu cukup lama, tidak ada perwakilan dari direksi dan komisaris Bank Jatim menemui massa, sehingga massa kembali membakar ban bekas yang pada akhirnya dipadamkan oleh pihak kepolisian.
Dalam orasi penutupnya, Iqbal menegaskan akan kembali melakukan aksi di Bank Jatim dengan massa yang lebih banyak.
“Hari ini kita dibuat pulang dengan kecewa, tapi minggu depan, kita akan kembali demo dengan massa yang jauh lebih banyak,” tutup Iqbal.
Bank Syariah Indonesia (eks BNI Syariah)*
Bank Syariah Indonesia (eks Mandiri Syariah)*
Bank CIMB Niaga Syariah
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Bank Syariah Indonesia (eks BRI Syariah)*
Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Ekspor Indonesia
Bank Arta Niaga Kencana
Bank Jabar dan Banten (BJB)
BPD Aceh, BPD Aceh Syariah
Bank Kalsel (Kalimantan Selatan)
Bank Kalbar (Kalimantan Barat)
Bank Kaltimtara (Kalimantan Timur dan Utara)
Bank Kalteng (Kalimantan Tengah)
Bank Sulselbar (Sulawesi Selatan dan Barat)
Bank SulutGo (Sulawesi Utara dan Gorontalo)
Bank NTB, NTB Syariah
Bank Sulteng (Sulawesi Tengah)
American Express Bank LTD
JP. Morgan Chase Bank, N.A
China Construction Bank Indonesia
Bank Artha Graha Internasional
Bank Credit Agricole Indosuez
The Bangkok Bank Comp. LTD
The Hongkong & Shanghai B.C. (Bank HSBC)
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ LTD
Bank Mizuho Indonesia
Standard Chartered Bank
Bank Keppel Tatlee Buana
Bank Capital Indonesia
Bank BNP Paribas Indonesia
Korea Exchange Bank Danamon
Bank Nusantara Parahyangan
Bank of India Indonesia
Bank Metro Express (Bank Shinhan Indonesia)
Bank Maspion Indonesia
Halim Indonesia Bank (Bank ICBC Indonesia)
Bank Harmoni International
Bank QNB Kesawan (Bank QNB Indonesia)
Bank Bisnis Internasional
Bank Bintang Manunggal
Bank Bumiputera (Bank MNC)
Bank Indomonex (Bank SBI Indonesia)
Bank Alfindo (Bank National Nobu)
Bank Persyarikatan Indonesia
Bank Dipo International (Bank Sahabat Sampoerna)
Liman International Bank
Bank Kesejahteraan Ekonomi
Bank Multi Arta Sentosa
Bank Mayora Indonesia
Centratama Nasional Bank
Bank Fama Internasional
Bank Mandiri Taspen Pos
Bank Victoria International
Bank Maybank Indocorp
Transfer uang adalah sebuah aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Bagaimana tidak, fasilitas transfer memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Seperti, memudahkan transaksi pembayaran, memperlancar transaksi perdagangan, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, fasilitas ini juga dapat kamu gunakan untuk mengirimkan uang ke sesama rekening (sesama bank) atau ke bank lain. Sangat fleksibel dan menghemat waktu.
Namun, untuk mendukung kelancaran transaksi transfer uang, terutama transfer antar bank, masing-masing bank memerlukan identitas khusus. Identitas khusus ini biasa dikenal dengan kode bank.
Kode bank adalah tiga digit angka unik yang digunakan ketika melakukan transaksi transfer antar bank. Di mana, masing-masing bank (baik BUMN, swasta, dan juga bank daerah) memiliki kodenya tersendiri. Termasuk, Bank Sulselbar.
Kode Bank Sulselbar adalah "126".
Kode ATM Bank Sulselbar tersebut nantinya dapat kamu gunakan pada saat melakukan transaksi transfer antar bank. Berikut adalah cara transfer menggunakan kode ATM Bank Sulselbar.
Sebagai sebuah identitas, kode Bank Sulselbar berguna untuk mengidentifikasi transaksi. Jika, sebuah transaksi bisa diidentifikasi dengan cepat dan tepat, maka kesalahan transaksi pun dapat dihindari.
Bank Sulselbar menyediakan beragam produk untuk memenuhi kebutuhan para nasabah, di antaranya:
Tidak hanya itu, kamu juga bisa memiliki produk dan menikmati layanan syariah.
Setiap kali melakukan transaksi transfer antar bank, kamu akan dibebankan biaya sebesar Rp2.500 per transaksi jika menggunakan layanan BI-Fast atau Rp6.500 per transaksi jika menggunakan layanan Real Time Online.
Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menandatangani perjanjian pemegang saham atau Share Holder Agreement (SHA) dengan Bank Jatim. Hal itu dilakukan untuk memenuhi modal inti minimum (MIM) sebesar Rp 3 triliun hingga akhir Desember 2024.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Japarman Manalu mengatakan Bank Jatim akan melaksanakan Rapat Umum Luar Biasa (RUPS LB) untuk membahas KUB bersama Bank NTT pada Rabu (11/12/2024).
"Kalau tidak ada perubahan maka pada 16 Desember 2024 ini akan dilaksanakan penandatangan SHA," terang Japarman dalam kegiatan Media Gathering di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Selasa (10/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata Japarman, modal inti Bank NTT baru mencapai Rp 2,3 triliun. Maka masih membutuhkan sekitar Rp 600 miliar untuk memenuhi modal inti minimum.
"Untuk saat ini Bank NTT sangat sehat. Modal inti yang tidak mencapai Rp 3 triliun, maka akan memengaruhi kemampuan bank untuk menggaji karyawan dan menuntut profesionalisme pengurusnya," katanya.
Japarman menyebut saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia hampir semua BPD mengalami dampak negatif. Hal ini juga dialami oleh Bank NTT. Dengan dukungan Bank Jatim, Bank NTT memiliki peluang besar untuk selamat dan tetap menjadi kebanggaan Nusa Tenggara Timur.
"Jika kesepakatan ini tercapai, Bank NTT diproyeksikan mampu keluar dari ancaman turun status menjadi BPR," tambahnya.
Menurutnya, COVID-19 sempat menekan laba Bank NTT akibat meningkatnya kredit bermasalah. "Oleh karena itu, diperlukan langkah antisipatif untuk memitigasi risiko kredit yang tidak tertagih di masa mendatang," urai Japarman.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan Bank NTT, diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dan tetap menjadi bank kebanggaan masyarakat NTT.
Wartacakrawala.com – Massa Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Pusat Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Kamis (10/3/2022).
Aksi ini dilakukan dengan membawa sejumlah tuntutan terkait karut-marut internal bank milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut.
Ketua PW SEMMI Jatim, Muhammad Iqbal menyebut bahwa di dalam tubuh Bank Jatim masih banyak permasalahan dan kasus yang belum terselesaikan.
Iqbal kemudian menjelaskan permasalahan ditubuh Bank Jatim, mulai kasus korupsi, kredit fiktif, hingga tindakan skimming masih ada dan menjadi daftar hitam yang tidak terselesaikan.
“Bank Jatim yang menjadi BUMD milik Pemprov Jawa Timur seharusnya menjadi ikonik capaian keberhasilan Jawa timur dibidang perbankan. Tapi yang kita temui saat ini adalah keomongkosongan belaka. Kami membawa bukti atas raport merah Bank Jatim di dunia perbankan,” ujar Muhammad Iqbal.
Baca juga: Deretan Aplikasi untuk Cek Harga Emas Hari Ini, Simak Agar Tahu
Iqbal yang merupakan mahasiswa UNESA (Universitas Negeri Surabaya) tersebut dalam orasinya meminta agar di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Bank Jatim yang akan dilaksanakan Kamis, (17 Maret 2022) mendatang lebih teliti memilih direksi dan komisaris.
“Di RUPS nanti, saya berharap orang-orang yang dipilih menjadi direksi dan komisaris adalah orang yang punya kredibililtas dan integritas jelas, serta mendesak agar Tony Prasetyo selaku Direktur Teknologi & Operasi dan Direktur Risiko Bisnis, Rizyana Mirda, dicopot dari jabatannya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Iqbal juga mengatakan bahwa pihaknya sangat kecewa dan geram kepada Bank Jatim yang terkesan diam dan tak menggubris aksi mereka pada hari ini.
“Aksi kita pada siang ini tidak ada dari pihak Bank Jatim yang bersedia menemui satupun, Kita ndak tau, kenapa mereka memilih bungkam. Tapi yang jelas, aksi ini menjadi cerminan bahwa bobroknya Bank Jatim saat ini menjadi sorotan kami,” tambanya.
Padahal dalam aksi tersebut Iqbal dan anggota demonstran lainnya hanya ingin berdialog dengan direksi dan komisaris Bank Jatim, khususnya terkait tuntutan mereka dalam perbaikan Bank Jatim kedepannya.
Pedomanrakyat.com, Makassar – Transfer uang adalah sebuah aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.
Bagaimana tidak, fasilitas transfer memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Seperti, memudahkan transaksi pembayaran, memperlancar transaksi perdagangan, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, fasilitas ini juga dapat kamu gunakan untuk mengirimkan uang ke sesama rekening (sesama bank) atau ke bank lain.
Sangat fleksibel dan menghemat waktu.
Namun, untuk mendukung kelancaran transaksi transfer uang, terutama transfer antar bank, masing-masing bank memerlukan identitas khusus. Identitas khusus ini biasa dikenal dengan kode bank.
Kode bank adalah tiga digit angka unik yang digunakan ketika melakukan transaksi transfer antar bank.
Di mana, masing-masing bank (baik BUMN, swasta, dan juga bank daerah) memiliki kodenya tersendiri. Termasuk, Bank Sulselbar.
Kode Bank Sulselbar adalah “126”.
Kode ATM Bank Sulselbar tersebut nantinya dapat kamu gunakan pada saat melakukan transaksi transfer antar bank.
Berikut adalah cara transfer menggunakan kode ATM Bank Sulselbar.
Sebagai sebuah identitas, kode Bank Sulselbar berguna untuk mengidentifikasi transaksi. Jika, sebuah transaksi bisa diidentifikasi dengan cepat dan tepat, maka kesalahan transaksi pun dapat dihindari.
Terdapat 5 kategori produk yang disediakan oleh Bank Sulselbar, antara lain: